fbpx
Tangsel Siapkan Karung Pasir hingga Bronjong Antisipasi Tanggul Jebol
  • Office Phone( 021 ) 4288 9586 (hunting)
  • Opening HoursMon-Fri : 09 AM-05 PM
  • Home
  • About Us
    • Company Profile
    • Career
  • Products
  • Projects
  • News
  • Contact
  • Home
  • About Us
    • Company Profile
    • Career
  • Products
  • Projects
  • News
  • Contact

kawat bronjong

  • admin
  • News
  • July 26, 2020

Tangsel Siapkan Karung Pasir hingga Bronjong Antisipasi Tanggul Jebol

Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Selatan telah menyiapkan ratusan karung pasir hingga bronjong untuk mengantisipasi bila terjadinya bencana sewaktu-waktu, seperti jebolnya tanggul sungai.

Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas PU Kota Tangerang Selatan Rosi Yuliandi mengatakan peringatan dini yang telah dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai cuaca ekstrem membuat semua pihak termasuk Dinas PU Kota Tangsel bersiaga.

Melihat pada peristiwa banjir pada awal tahun 2020, Dinas PU Kota Tangerang Selatan telah menyiapkan sejumlah infrastruktur penunjang dalam penanganan dini sewaktu-waktu. Kemudian, petugas pun dibagi ke dalam beberapa wilayah guna kecepatan penanganan.

“Kami berkoordinasi dengan BPBD dalam memetakan lokasi yang rawan terjadinya bencana seperti longsor, turap jebol, banjir akibat drainase tersumbat dan lainnya. Intinya, kita siapkan segalanya,” ujarnya di Tangerang, Sabtu (1/2/2020). Baca juga: Hujan Deras, 23 Titik di Tangerang Banjir Kepala Dinas PU Kota Tangerang Selatan Aries Kurniawan menambahkan, berdasarkan data yang dilakukan oleh petugas lapangan akibat bencana banjir awal tahun 2020, ada 26 titik lokasi longsor atau turap jebol.

Sebanyak 20 titik masuk dalam kewenangan Dinas PU Kota Tangerang Selatan dan enam lokasi jadi kewenangan BBWS Ciliwung Cisadane. Penangan pun sudah dilakukan sejak awal banjir surut. Baca juga: BPBD: Ada 6 Titik di Tangsel yang Terendam Banjir Mulai dari perbaikan turap, jalan rusak, memperlancar saluran di drainase hingga meminta kepada BBWS Ciliwung Cisadane mempercepat perbaikan.

“Dari 20 titik yang masuk kewenangan Pemkot Tangsel, 11 lokasi sudah kita selesaikan dan sisanya dalam tahap penyelesaian tahap akhir. Sedangkan kewenangan BBWS pun dikerjakan secara bertahap. Intinya, penanganan dini sudah dilakukan pasca banjir lalu,” ujarnya.

Agus Wibowo selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB sebelumnya mengatakan banjir yang terjadi di Kota Tangerang Selatan pada awal tahun lalu, tercatat ada 18.045 KK atau 65.001 jiwa yang terdampak. Kemudian untuk korban meninggal ada empat orang. Adapun ketinggian banjir paling parah mencapai dua meter. Saat ini seluruh warga yang terdampak telah kembali ke rumah.

 

Sumber : https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/01/15033991/tangsel-siapkan-karung-pasir-hingga-bronjong-antisipasi-tanggul-jebol

832 Views
 
Read More
  • admin
  • News
  • July 26, 2020

Bronjong Sungai Serang di Kulon Progo Ambles Seusai Banjir

Bronjong Sungai Serang di RT 49 RW 22, Pedukuhan Kedungpring, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo ambles, Jumat (6/3/2020). Bronjong sepanjang 50 meter dengan ketinggian tujuh meter tersebut berfungsi sebagai pelindung tanggul Sungai Serang.

Amblesnya bronjong itu diketahui oleh Ruslan (60), warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi. Saat itu ia sedang bersantai di teras rumahnya setelah melakukan salat subuh. Kejadiannya diperkirakan sekitar pukul 5.00 WIB.

Apabila tidak segera dibangun bronjong baru, dikhawatirkan tanggul bisa jebol.

“Tadi sempat mendengar suara gemuruh dan juga kerasa getarannya saat nongkrong di depan rumah. Terus saya lihat, ternyata kaline jebol,” kata Ruslan saat ditemui awak media di lokasi.

Ia menungkapkan bahwa cuaca saat itu sedang tidak hujan. Dari keterangan yang didapat, penyebabnya debit air pada Kamis (5/3/2020) cukup tinggi setelah hujan sehari penuh sejak Rabu (4/3/2020), sehingga mengakibatkan bronjong ambles.

“Kemarin tidak bisa longsor begini karena air belum surut kan ada air buat penahannya. Nah sekarang air sudah surut bronjong ikut ambles,” imbuhnya.

Total panjang bronjong yang dibangun di kawasan tersebut mencapai 100 meter. Sementara, yang ambles sepanjang 50 meter dengan kedalaman hingga tujuh meter.

Kondisi bronjong sendiri masih belum lama dibuat. Sedangkan, peristiwa amblesnya bronjong ini ternyata bukan kali pertama terjadi dan durasinya pun cukup berdekatan sejak kejadian ambles pertama.

Selain bronjong yang rusak, badan tanggul yang terbuat secara alami dari tanah itu juga mengalami longsor. Imbasnya, lebar di titik tertinggi tanggul, yang semula berkisar dua meter dan biasa digunakan warga sebagai jalan alternatif, kini tidak bisa dilewati.

Tanggul tersebut sebenarnya berfungsi untuk menghalau aliran Sungai Serang yang kerap meluap hingga menggenangi permukiman penduduk saat musim penghujan. Apabila tidak segera dibangun bronjong baru, dikhawatirkan tanggul tersebut bisa jebol.

Ditemui di lokasi yang sama, Penanggung Jawab (PJ) Lurah Giripeni Parmin menyatakan akan segera melaporkan peristiwa ini kepada BBWSSO dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo selaku instansi yang terlibat langsung dalam pembangunan bronjong tersebut.

“Akan segera kami laporkan, dan kami harap dalam pembangunan nanti, bisa lebih memperhitungkan konstruksi dan kekuatan bronjongnya, kejadian pertama terjadi baru dua bulan yang lalu, sekarang sudah ambrol lagi,” ujarnya.

Di samping itu, pihaknya juga akan melaporkan hal ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo. BPBD diharapkan bisa memberikan bantuan karung pasir guna membangun tanggul sementara.

“Pemerintah Kalurahan dan Pedukuhan Kedungpring nanti akan disiapkan untuk berjaga-jaga semampunya dan tentunya untuk swadaya mengantisipasi kejadian yang tidak diharapkan selanjutnya,” imbuhnya.

Hal ini perlu untuk segera ditangani karena jika sampai jebol kemungkinan untuk terjadi banjir cukup tinggi. Tidak hanya Giripeni saja yang akan terdampak, tapi juga kalurahan lain seperti Bendungan, atau bahkan kapanewon tetangga seperti Panjatan.

 

Sumber : https://jogja.suara.com/read/2020/03/06/120825/bronjong-sungai-serang-di-kulon-progo-ambles-seusai-banjir?page=2

875 Views
 
Read More
  • admin
  • News
  • July 26, 2020

Pascabanjir di Sorong, 4 Tanggul Rusak di Sungai Remu Mulai Diperbaiki

Balai Wilayah Sungai Papua Barat memperbaiki tanggul roboh akibat banjir di empat titik bantaran Sungai Remu, Kota Sorong. Kerusakan tersebut akan diganti dengan konstruksi bronjong.

Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Barat, Alexander Leda mengatakan, sudah mendata kerusakan akibat banjir yang melanda Kota Sorong pada Kamis (16/7/2020) lalu.

“Dari data di lapangan, ada empat tanggul yang rusak dan roboh akibat banjir,” kata Alexander di Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (23/7/2020).

Sejumlah alat berat diturunkan untuk perbaikan dan normalisasi sungai. Dengan adanya pembangunan ini diharap sungai tidak sampai meluap lagi membanjiri jalan dan permukiman warga seperti Kamis lalu.

“Tanggul yang roboh ini karena diduga karena tekanan air dan bangunannya memang sudah lama,” ujar dia.

Dalam rekonstruksi ini, kata dia, akan dibangun tanggul dalam bentuk bronjong. Balai Wilayah Sungai Papua Barat juga akan melakukan pemeriksaan dan rekonstruksi di sejumlah titik tanggul rawan roboh.

Dia mengimbau warga tidak membuang sampah sembarangan, terutama mereka yang berada di bantara sungai. Sebab sampah-sampah yang menumpuk ini akan menjadi salah satu pemicu banjir.

 

Sumber : https://papua.inews.id/berita/pascabanjir-di-sorong-4-tanggul-rusak-di-sungai-remu-mulai-diperbaiki

916 Views
 
Read More
  • admin2
  • News
  • July 18, 2020

Bersama Masyarakat Anggota Satgas Pasang Bronjong

Kawat bronjong sepanjang 58 digunakan dalam pembangnuan jalan Rabat Beton dan talud di kegiatan TMMD Reg ke 102 di Desa Pasegeran, Pandanarum, Kamis (5/7).

Menurut Dansatgas TMMD Letkol Inf Bagas Gunanto A, Ks, pilihan kawat bronjong dalam pembangunan talud, karena terbuat dari kawat baja yang lebih kuat dan kokoh dalam kegunaannya lebih tahan lama.

Yang dimaksud bronjong adalah kotak yang terbuat dari kawat baja yang berlapis sengan yang diisi dengan batu-batu untuk mencegah erosi yang dipasang pada tebing-tebing dan tepi-tepi sungai.

Adapun kegunaan dari pada bronjong itu sendiri sebagai penahan tebing di pinggiran sungai. Sedangkan bronjong kawat diisi bebatuan untuk menahan tanah agar tidak mudah longsor, sehingga tebing tidak mudah tergerus air sungai yang deras.

“Pembuatan talud dengan bronjong banyak digunakan karena biayanya lebih murah dan efisien,” ungkapnya.

Pasiter Kodim 0704 / Banjarnegara Kapten Inf Suharsana menuturkan, tujuan dari pembuatan talud dengan bronjong karena biaya lebih murah. Cara pembuatan talud lebih cepat dan bisa merasakan langsung oleh masyarakat di bantaran sungai tersebut.

“Mengingat cuaca sekarang tidak menentukan sehingga pembutan talud dengan bronjong adalah solusi yang tepat dan cepat,” pungkasnya.

 

Sumber: https://bhatara.co.id/bersama-masyarakat-anggota-satgas-pasang-bronjong/#.XxOJv6gzY2y

493 Views
 
Read More
  • admin
  • News
  • January 6, 2020

Jenis Gamping di Instalasi Gabion

Jenis Gamping di Instalasi Gabion Biasa Dipakai untuk Industri

Instalasi gabion di dekat Bundaran HI sempat jadi polemik karena diduga menggunakan terumbu karang yang dilindungi. Namun belakangan terjawab, yang digunakan adalah batu gamping kerangka, bukan terumbu karang. Batu gamping sendiri biasa dimanfaatkan untuk industri.

Polemik instalasi gabion ini bermula ketika pemerhati lingkungan Riyanni Djangkaru mempersoalkan material instalasi tersebut yang ternyata dari terumbu karang yang dilindungi. Hal ini dia ungkapkan lewat akun Instagram-nya @r_djangkaru seperti dilihat detikcom, Sabtu (24/8/2019). Postingan itu lantas menjadi viral.

Namun, Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati menyatakan instalasi gabion di Bundaran Hotel Indonesia tidak menggunakan material terumbu karang. Setelah dicek, lanjut Suzi, gabion dibuat dari batu gamping.

“Jadi menanggapi informasi selama beberapa hari ini tentang viral, penggunaan terumbu karang di instalasi gabion. Saya nyatakan itu tidak benar. Bahwa yang kita gunakan adalah batu gamping,” kata Suzi di lokasi instalasi gabion, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (25/8/2019)

Ahli Geologi UI, Asri Oktaviani, turut memberi penjelasan ilmiah terkait material gabion. Dia memaklumi jika orang menyangka material gabion adalah terumbu karang. Asri menyatakan batu yang digunakan merupakan batu gamping terumbu atau gamping kerangka.

“Jadi kemarin kan sempat ramainya dia terumbu karang ya. Kita mikirnya dia diambil di laut, terus hewan-hewannya pada mati. Jadi sebenarnya setelah tadi saya lihat, saya perhatikan ternyata dia itu batu. Batuan itu kita sebutkan itu batu gamping, batu gamping terumbu,” kata Asri di lokasi.

Asri mengatakan gamping terumbu berasal dari terumbu karang yang telah mati pada jutaan tahun lalu dan mengalami proses kristalisasi. Selanjutnya, batu gamping terumbu atau kerangka ini pun banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

“Posisinya pun sekarang bukan di pantai, tapi di gunung. Kalau tahu penambangan di Tuban, di Lamongan, di Gresik, nah itu dia pemanfaatannya seperti itu,” jelasnya.

 

Dimanfaatkan untuk Industri

Batu gamping memang dikenal sebagai batuan sedimen yang terbuat dari sendimentasi organisme yang mati jutaan tahun yang lalu. Mengutip buku ‘Batuan & Fosil’ karya Margaret Hynes, batu gamping berasal dari proses sendimentasi cangkang kerang, terumbu karang, dan organisme laut lainnya yang sudah menjadi fosil. Endapan ini lantas terakumulasi menjadi kandungan kalsium karbonat.

Meskipun berasal dari organisme laut, kini batu gamping justru banyak ditemukan di daerah pegunungan. Batu gamping ini bahkan membentuk gua-gua batu gamping.

Selain itu, batu gamping ini merupakan satu jenis mineral yang dimanfaatkan di sektor industri dan pertanian. Gamping ini kerap dipakai untuk bangunan, penstabil jalan raya, pengapuran, bahan keramik, industri kaca, pembuatan karbit, peleburan dan permurnian baja, bahan pemutih industri kertas pulp dan karet.

Selain itu, batu gamping ini juga dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan bahan baku semen. Pemanfaatan batu gamping untuk sektor ini pernah diteliti oleh oleh Ahmad Widia Santika dan Dedi Mulyadi. Penelitian tersebut dituangkan dalam tulisan berjudul ‘Geokimia Batugamping Daerah Montong Tuban, Jawa TImur’.

“Batugamping adalah salah satu bahan baku untuk pembuatan semen, selain batulempung, gypsum serta pasir silika dan pasir besi sebagai bahan tambahan. Dalam era pembangunan sekarang ini, kebutuhan akan semen selalu meningkat sesuai dengan laju pembangunan di seluruh wilayah Indonesia,” tulis mereka dalam karya yang terbit dalam jurnal Riset Geologi dan Pertambangan.

 

Tonton video Pemprov DKI: Instalasi Gabion Itu Batu Gamping Bukan Terumbu Karang:

 

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-4680983/jenis-gamping-di-instalasi-gabion-biasa-dipakai-untuk-industri

1,428 Views
 
Read More
  • admin
  • News
  • January 2, 2020

Pengerjaan Proyek Bronjong Sungai Sosa Diprotes Warga

Pengerjaan Proyek Bronjong Sungai Sosa Diprotes Warga

Pengerjaan proyek pembuatan pengamanan sungai dengan kawat bronjong, sepanjang aliran Sungai Sosa, Desa Hutaraja Lamo, Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas (Palas), sepanjang 100 meter, bersumber dari Bantuan Dana Bawahan (BDB) Sumut TA 2013 sebesar Rp 1,2 miliar diprotes sejumlah warga.

Informasi dihimpun Medanbisnis dari sejumlah warga Hutarajolamo, menyebutkan, pengerjaan proyek bronjong untuk penahan terjadinya longsor dan abrasi, terkesan dikerjakan asal jadi.

Pasalnya, saat pemasangan batu mangga besar, masih terdapat beberapa cela yang kosong, tidak padat diisi dengan batu sehingga kawat pengikat tampak longgar, dikhwatirkan warga, tidak dapat menahan derasnya arus sungai, ketika debit air sungai naik, khususnya pada musim penghujan seperti saat ini.

Ironisnya, sebagian cela batu yang kosong tersebut, diisi dengan mengunakan tanah dari sekitar sungai, tentu saja kualitas tersebut sangat diragukan ketahanannya untuk mengatisipasi terjadinya banjir dan longsor.

Menurut warga, proyek bronjong dikerjakan asal jadi dan tidak mengutamakan aspek kualitas yang baik. Warga mengkhwatirkan mutu bronjong asal jadi itu, tidak mampu menahan dampak terjadinya longsor yang datang sewaktu-waktu, ketika musim penghujan turun.

Karena kualitas pekerjaan bronjong yang tidak padat diisi dengan batu, lambat laun mudah tergerus air sungai, yang akhirnya sedikit demi sedikit akan ambruk ke dalam sungai dan tidak bertahan lama sesuai fungsinya sebagai penahan longsor.

Masyarakat mendesak Bidang Bina Marga Dinas PU dan Pertamben Palas, selaku pengawas proyek, segera melakukan peninjauan pekerjaan bronjong asal jadi tersebut. Karena dinilai amburadul, kualitas ketahananannya tidak akan bertahan lama sampai 1 tahun ke depan. Kepala Desa Hutaraja Lamo, Ibrahim Hasibuan, SP, ketika dikonfirmasi Medanbisnis mengatakan, protes warga merupakan wujud demokrasi masyarakat.

“Ketua BPD Desa Hutaraja Lamo bersama Sekretaris Desa, sudah mengadakan mediasi dengan sejumlah warga bersama rekanan pelaksana proyek, dicapai kesepakatan, pelaksana proyek akan memperbaiki kembali pengerjaannya dan saya lihat mereka (pelaksana proyek) sudah memperbaiki ulang pengerjaan itu, sedangkan warga terus memantau dan mengawasi pengerjaan proyek tersebut hingga selesai PHO,” katanya.

Kadis PU dan Pertamben Palas, Ir Ulil Fadil Nasution MM, melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga M Yusuf Pane, yang dikonfirmasi wartawan, Kamis (16/1), menolak hasil kerja kontraktor dan tidak akan dilaksanakan proses serah terima untuk penilaian hasil akhir proyek, atas pekerjaan proyek yang dinilai tidak sesuai dengan progres pekerjaan.

“Sesuai instruksi Bupati Palas, agar membongkar ulang atau mengerjakan ulang proyek bermasalah yang tidak sesuai dengan bestek atau mutu dan kualitas pengerjaannya, kami juga sudah instruksikan kepada pelaksana proyek bronjong Sungai Sosa agar memperbaiki ulang mutu dan kualitas pengerjaannya,” katanya.
( maulana syafii)

 

Source :  http://www.medanbisnisdaily.com

781 Views
 
Read More
  • admin
  • News
  • May 11, 2018

Standar Komposisi dan Spesifikasi Kawat Bronjong ( Gabion )

Standar Komposisi dan Spesifikasi Kawat Bronjong ( Gabion )

Jongka Gabion merupakan Bronjong kawat pabrikasi mesin berkualitas tinggi yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia ( SNI – 03 – 0090 – 1999 ) dan Standar International. Terbuat dari bahan baku kawat baja lunak bergalvanis tebal dengan Tensile Strength ( Kuat Tarik ) 41-53 Kgf/mm2 yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia ( SNI – 03 – 6154 – 1999 ) dan Standar Inggris ( BS 1052-80 ) dan ( BS 443-82 ).

Jongka Gabion ( Bronjong ) Dianyam memakai mesin berstandar International dengan melalui kontrol proses yang teliti, sehingga Lembaga Sertifikasi Produk Pusat Standarisasi Departemen Perindustrian sudah mengeluarkan SERTFIKAT PRODUK PENGGUNAAN TANDA SNI untuk PT. JONGKA INDONESIA.

Standar Komposisi dan Spesifikasi Kawat Jongka Gabion ( Bronjong ) :

Tinggi 0,5 M

Tinggi 1 M MATRAS
2 x 1 x 0,5 M 2 x 1 x 1 M

6 x 1,5 x 0,17 M

6 x 1,5 x 0,23 M

3 x 1 x 0,5 M

3 x 1,5 x 0,5 M

3 x 1 x 1 M 6 x 2 x 0,17 M6 x 2 x 0,23 M
4 x 1 x 0,5 M 4 x 1 x 1 M

Dll.

• Toleransi ukuran 5% ( sesuai SNI 03-0090-1999 )
• Ukuran atau bentuk lain dapat diproduksi sesuai pesanan

 

Bronjong dengan diameter 2,70 MM :

Kawat

Toleransi Lapisan Seng Minimum
2,70 MM ( anyam ) ± 0,11 MM

260 gr/m2

3,40 MM ( sisi )

± 0,12 MM 275 gr/m2
2,00 MM ( ikat ) ± 0,08 MM

240 gr/m2

 

Bronjong dengan diameter 3,00 MM :

Kawat

Toleransi Lapisan Seng Minimum
3,00 MM ( anyam ) ± 0,12 MM

275 gr/m2

4,00 MM ( sisi )

± 0,16 MM 290 gr/m2
2,00 MM ( ikat ) ± 0,08 MM

240 gr/m2

 

2,144 Views
 
Read More

Company Profile

https://www.youtube.com/watch?v=rhQEoSRcXOo

Search

Artikel dan Berita

  • Tangsel Siapkan Karung Pasir hingga Bronjong Antisipasi Tanggul Jebol
  • Bronjong Sungai Serang di Kulon Progo Ambles Seusai Banjir
  • Pascabanjir di Sorong, 4 Tanggul Rusak di Sungai Remu Mulai Diperbaiki
  • Bersama Masyarakat Anggota Satgas Pasang Bronjong
  • Bronjong Sebagai Penahan Longsor Hingga Bisa Dijadikan Dekorasi Rumah
  • Jakarta Banjir Terus
  • Jenis Gamping di Instalasi Gabion
  • Anggaran Instalasi Batu Gabion
  • Bongkar Instalasi Batu Gabion
  • Pastikan Naturalisasi Terus Berjalan
  • Kawat Bronjong PT Jongka Indonesia
  • Anggota Dewan Dimarahi Pekerja
  • Musim Hujan Pesanan Bronjong Meningkat
  • Pemasangan Bronjong di Donggala
  • Bronjong atau Gabion PT. Jongka Indonesia

Search Tags

bronjong bronjong dekorasi rumah bronjong di era modern bronjong kawat bronjong mesin bronjong modern bronjong murah bronjong pabrik bronjong pabrikasi bronjong sni distributor bronjong fungsi bronjong gabion gabion atau bronjong gabion manufacturer gabion pt jongka indonesia harga bronjong harga bronjong pabrikasi harga gabion harga kawat bronjong jual bronjong kawat kawat bronjong kegunaan bronjong manfaat bronjong pabrik bronjong pabrik gabion pabrik kawat bronjong pemasangan bronjong proyek bronjong pt jongka indonesia spesifikasi bronjong spesifikasi gabion spesifikasi kawat bronjong

About Us

PT. Jongka Indonesia berdiri pada tahun 2005, berlokasi di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang – Banten. Perusahaan kami adalah salah satu perusahaan bronjong terbesar di Indonesia yang berfokus kepada produksi Bronjong Anyam Kawat yang mengacu kepada Standar Nasional Indonesia (SNI).

Contact Us

  • Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok M-22, Jl. Letjend Suprapto, Jakarta 10640
  • ( 021 ) 4288 9586 (hunting)
  • gabion@jongka.com
  • Monday-Friday : 09.00 - 17.00 WIB

Location Maps

© 2019 PT Jongka Indonesia | All right reserved.