fbpx
Tangsel Siapkan Karung Pasir hingga Bronjong Antisipasi Tanggul Jebol
  • Office Phone( 021 ) 4288 9586 (hunting)
  • Opening HoursMon-Fri : 09 AM-05 PM
  • Home
  • About Us
    • Company Profile
    • Career
  • Products
  • Projects
  • News
  • Contact
  • Home
  • About Us
    • Company Profile
    • Career
  • Products
  • Projects
  • News
  • Contact

bronjong

  • admin
  • News
  • July 26, 2020

Tangsel Siapkan Karung Pasir hingga Bronjong Antisipasi Tanggul Jebol

Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang Selatan telah menyiapkan ratusan karung pasir hingga bronjong untuk mengantisipasi bila terjadinya bencana sewaktu-waktu, seperti jebolnya tanggul sungai.

Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas PU Kota Tangerang Selatan Rosi Yuliandi mengatakan peringatan dini yang telah dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai cuaca ekstrem membuat semua pihak termasuk Dinas PU Kota Tangsel bersiaga.

Melihat pada peristiwa banjir pada awal tahun 2020, Dinas PU Kota Tangerang Selatan telah menyiapkan sejumlah infrastruktur penunjang dalam penanganan dini sewaktu-waktu. Kemudian, petugas pun dibagi ke dalam beberapa wilayah guna kecepatan penanganan.

“Kami berkoordinasi dengan BPBD dalam memetakan lokasi yang rawan terjadinya bencana seperti longsor, turap jebol, banjir akibat drainase tersumbat dan lainnya. Intinya, kita siapkan segalanya,” ujarnya di Tangerang, Sabtu (1/2/2020). Baca juga: Hujan Deras, 23 Titik di Tangerang Banjir Kepala Dinas PU Kota Tangerang Selatan Aries Kurniawan menambahkan, berdasarkan data yang dilakukan oleh petugas lapangan akibat bencana banjir awal tahun 2020, ada 26 titik lokasi longsor atau turap jebol.

Sebanyak 20 titik masuk dalam kewenangan Dinas PU Kota Tangerang Selatan dan enam lokasi jadi kewenangan BBWS Ciliwung Cisadane. Penangan pun sudah dilakukan sejak awal banjir surut. Baca juga: BPBD: Ada 6 Titik di Tangsel yang Terendam Banjir Mulai dari perbaikan turap, jalan rusak, memperlancar saluran di drainase hingga meminta kepada BBWS Ciliwung Cisadane mempercepat perbaikan.

“Dari 20 titik yang masuk kewenangan Pemkot Tangsel, 11 lokasi sudah kita selesaikan dan sisanya dalam tahap penyelesaian tahap akhir. Sedangkan kewenangan BBWS pun dikerjakan secara bertahap. Intinya, penanganan dini sudah dilakukan pasca banjir lalu,” ujarnya.

Agus Wibowo selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB sebelumnya mengatakan banjir yang terjadi di Kota Tangerang Selatan pada awal tahun lalu, tercatat ada 18.045 KK atau 65.001 jiwa yang terdampak. Kemudian untuk korban meninggal ada empat orang. Adapun ketinggian banjir paling parah mencapai dua meter. Saat ini seluruh warga yang terdampak telah kembali ke rumah.

 

Sumber : https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/01/15033991/tangsel-siapkan-karung-pasir-hingga-bronjong-antisipasi-tanggul-jebol

832 Views
 
Read More
  • admin
  • News
  • July 26, 2020

Bronjong Sungai Serang di Kulon Progo Ambles Seusai Banjir

Bronjong Sungai Serang di RT 49 RW 22, Pedukuhan Kedungpring, Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo ambles, Jumat (6/3/2020). Bronjong sepanjang 50 meter dengan ketinggian tujuh meter tersebut berfungsi sebagai pelindung tanggul Sungai Serang.

Amblesnya bronjong itu diketahui oleh Ruslan (60), warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi. Saat itu ia sedang bersantai di teras rumahnya setelah melakukan salat subuh. Kejadiannya diperkirakan sekitar pukul 5.00 WIB.

Apabila tidak segera dibangun bronjong baru, dikhawatirkan tanggul bisa jebol.

“Tadi sempat mendengar suara gemuruh dan juga kerasa getarannya saat nongkrong di depan rumah. Terus saya lihat, ternyata kaline jebol,” kata Ruslan saat ditemui awak media di lokasi.

Ia menungkapkan bahwa cuaca saat itu sedang tidak hujan. Dari keterangan yang didapat, penyebabnya debit air pada Kamis (5/3/2020) cukup tinggi setelah hujan sehari penuh sejak Rabu (4/3/2020), sehingga mengakibatkan bronjong ambles.

“Kemarin tidak bisa longsor begini karena air belum surut kan ada air buat penahannya. Nah sekarang air sudah surut bronjong ikut ambles,” imbuhnya.

Total panjang bronjong yang dibangun di kawasan tersebut mencapai 100 meter. Sementara, yang ambles sepanjang 50 meter dengan kedalaman hingga tujuh meter.

Kondisi bronjong sendiri masih belum lama dibuat. Sedangkan, peristiwa amblesnya bronjong ini ternyata bukan kali pertama terjadi dan durasinya pun cukup berdekatan sejak kejadian ambles pertama.

Selain bronjong yang rusak, badan tanggul yang terbuat secara alami dari tanah itu juga mengalami longsor. Imbasnya, lebar di titik tertinggi tanggul, yang semula berkisar dua meter dan biasa digunakan warga sebagai jalan alternatif, kini tidak bisa dilewati.

Tanggul tersebut sebenarnya berfungsi untuk menghalau aliran Sungai Serang yang kerap meluap hingga menggenangi permukiman penduduk saat musim penghujan. Apabila tidak segera dibangun bronjong baru, dikhawatirkan tanggul tersebut bisa jebol.

Ditemui di lokasi yang sama, Penanggung Jawab (PJ) Lurah Giripeni Parmin menyatakan akan segera melaporkan peristiwa ini kepada BBWSSO dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo selaku instansi yang terlibat langsung dalam pembangunan bronjong tersebut.

“Akan segera kami laporkan, dan kami harap dalam pembangunan nanti, bisa lebih memperhitungkan konstruksi dan kekuatan bronjongnya, kejadian pertama terjadi baru dua bulan yang lalu, sekarang sudah ambrol lagi,” ujarnya.

Di samping itu, pihaknya juga akan melaporkan hal ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo. BPBD diharapkan bisa memberikan bantuan karung pasir guna membangun tanggul sementara.

“Pemerintah Kalurahan dan Pedukuhan Kedungpring nanti akan disiapkan untuk berjaga-jaga semampunya dan tentunya untuk swadaya mengantisipasi kejadian yang tidak diharapkan selanjutnya,” imbuhnya.

Hal ini perlu untuk segera ditangani karena jika sampai jebol kemungkinan untuk terjadi banjir cukup tinggi. Tidak hanya Giripeni saja yang akan terdampak, tapi juga kalurahan lain seperti Bendungan, atau bahkan kapanewon tetangga seperti Panjatan.

 

Sumber : https://jogja.suara.com/read/2020/03/06/120825/bronjong-sungai-serang-di-kulon-progo-ambles-seusai-banjir?page=2

875 Views
 
Read More
  • admin
  • News
  • July 26, 2020

Pascabanjir di Sorong, 4 Tanggul Rusak di Sungai Remu Mulai Diperbaiki

Balai Wilayah Sungai Papua Barat memperbaiki tanggul roboh akibat banjir di empat titik bantaran Sungai Remu, Kota Sorong. Kerusakan tersebut akan diganti dengan konstruksi bronjong.

Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Barat, Alexander Leda mengatakan, sudah mendata kerusakan akibat banjir yang melanda Kota Sorong pada Kamis (16/7/2020) lalu.

“Dari data di lapangan, ada empat tanggul yang rusak dan roboh akibat banjir,” kata Alexander di Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (23/7/2020).

Sejumlah alat berat diturunkan untuk perbaikan dan normalisasi sungai. Dengan adanya pembangunan ini diharap sungai tidak sampai meluap lagi membanjiri jalan dan permukiman warga seperti Kamis lalu.

“Tanggul yang roboh ini karena diduga karena tekanan air dan bangunannya memang sudah lama,” ujar dia.

Dalam rekonstruksi ini, kata dia, akan dibangun tanggul dalam bentuk bronjong. Balai Wilayah Sungai Papua Barat juga akan melakukan pemeriksaan dan rekonstruksi di sejumlah titik tanggul rawan roboh.

Dia mengimbau warga tidak membuang sampah sembarangan, terutama mereka yang berada di bantara sungai. Sebab sampah-sampah yang menumpuk ini akan menjadi salah satu pemicu banjir.

 

Sumber : https://papua.inews.id/berita/pascabanjir-di-sorong-4-tanggul-rusak-di-sungai-remu-mulai-diperbaiki

916 Views
 
Read More
  • admin2
  • News
  • July 18, 2020

Bersama Masyarakat Anggota Satgas Pasang Bronjong

Kawat bronjong sepanjang 58 digunakan dalam pembangnuan jalan Rabat Beton dan talud di kegiatan TMMD Reg ke 102 di Desa Pasegeran, Pandanarum, Kamis (5/7).

Menurut Dansatgas TMMD Letkol Inf Bagas Gunanto A, Ks, pilihan kawat bronjong dalam pembangunan talud, karena terbuat dari kawat baja yang lebih kuat dan kokoh dalam kegunaannya lebih tahan lama.

Yang dimaksud bronjong adalah kotak yang terbuat dari kawat baja yang berlapis sengan yang diisi dengan batu-batu untuk mencegah erosi yang dipasang pada tebing-tebing dan tepi-tepi sungai.

Adapun kegunaan dari pada bronjong itu sendiri sebagai penahan tebing di pinggiran sungai. Sedangkan bronjong kawat diisi bebatuan untuk menahan tanah agar tidak mudah longsor, sehingga tebing tidak mudah tergerus air sungai yang deras.

“Pembuatan talud dengan bronjong banyak digunakan karena biayanya lebih murah dan efisien,” ungkapnya.

Pasiter Kodim 0704 / Banjarnegara Kapten Inf Suharsana menuturkan, tujuan dari pembuatan talud dengan bronjong karena biaya lebih murah. Cara pembuatan talud lebih cepat dan bisa merasakan langsung oleh masyarakat di bantaran sungai tersebut.

“Mengingat cuaca sekarang tidak menentukan sehingga pembutan talud dengan bronjong adalah solusi yang tepat dan cepat,” pungkasnya.

 

Sumber: https://bhatara.co.id/bersama-masyarakat-anggota-satgas-pasang-bronjong/#.XxOJv6gzY2y

494 Views
 
Read More
  • admin
  • News
  • June 18, 2020

Bronjong Sebagai Penahan Longsor Hingga Bisa Dijadikan Dekorasi Rumah

Dalam dunia arsitektur dan konstruksi, ada sebuah istilah yaitu bronjong. Bronjong atau biasa disebut juga sebagai gabion ini merupakan sebuah konstruksi dasar untuk sebuah bangunan atau tanggul. Di area tepi sungai, kamu pasti sering menemukannya. Bahkan bisa jadi rumah yang kamu huni saat ini pun menggunakan bronjong.

Masih belum akrab dengan istilah bronjong ini? Kalau begitu langsung saja simak pembahasannya berikut ini! 
Apa itu bronjong?
Bronjong adalah anyaman kawat baja yang dilapisi dengan seng atau galvanis. Anyaman kawat baja ini membentuk sebuah kotak atau balok. Bagian dalamnya diisi dengan batu-batu berukuran besar untuk mencegah erosi. Biasanya dipasang pada area tebing atau tepi sungai yang menjalani pekerjaan normalisasi serta untuk mengatasi gerusan akibat arus sungai. Karena kekuatan kawat baja ini cukup tinggi, maka untuk menganyam dan membentuknya membutuhkan tenaga mesin.
Anyaman kawat baja ini dibuat dengan teknik lilitan ganda yang membentuk lubang-lubang berbentuk segi enam. Anyaman ini diikat secara kuat di antara sisi-sisinya sehingga tidak mudah terurai. Ikatan anyaman inilah yang membuat bronjong mampu menahan tanah sehingga tidak terjadi longsor atau erosi. Kawat yang digunakan berbahan baja berlapis galvanis sehingga kawat tidak mudah berkarat.
Fungsi bronjong
Fungsi bronjong di antaranya adalah melindungi dan memperkuat struktur tanah di sekitar tebing agar tidak terjadi longsor, tepi sungai, dan tepi tanggul. Bronjong juga bisa digunakan sebagai pembentuk bendungan untuk meningkatkan volume air sungai.
Bagian tepi sungai bisa mengalami erosi akibat arus sungai yang deras dan terus-menerus terjadi. Di sini, bronjong akan berfungsi sebagai penjaga area tepi sungai dari arus sungai sehingga bantaran sungai tidak akan mudah hancur.
Kawat bronjong
Pada umumnya kawat yang digunakan adalah kawat baja berlapis galvanis, namun ada juga kawat jenis lain yang digunakan untuk bronjong. Yuk, pahami kawat bronjong melalui penjelasan berikut!
Kawat yang berlapis galvanis ini memiliki bahan anti karat. Bahannya menyerupai krom sehingga akan kuat menahan erosi. Kawat lainnya adalah kawat yang terbuat dari bahan PVC. Kawat ini dilapisi dengan bahan semi plastik pada bagian luarnya sehingga terlihat lebih menarik dan bisa menambah nilai estetika.
Dibandingkan dengan kawat berlapis galvanis, kawat yang terbuat dari bahan PVC ini jauh lebih unggul. Selain warnanya yang lebih menarik, kawat ini memiliki 2 lapisan sehingga lebih kuat dari kawat berlapis galvanis. Selain itu, ketahanan terhadap karat dan kadar asam pun cukup tinggi sehingga cocok untuk dibangun di tepi laut dan awet dalam waktu yang cukup lama. Sama halnya seperti saat ingin memilih jenis batu bata pada bangunan, pemilihan bahan kawat pun menjadi sangat penting.
Saat ingin memilih kawat untuk membuat bronjong, kamu bisa menggunakan kawat yang dipabrikasi menggunakan mesin dengan bahan kawat Standard Nasional Indonesia atau SNI supaya kualitasnya terjaga. Ukuran kawat, ukuran anyaman, jenis lilitan, dan jenis kawatnya juga bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan.
Kekuatan kawat bronjong
Pada dasarnya kawat bronjong sangat kuat, namun kekuatannya ini bisa juga berkurang karena pengaruh oleh keadaan sekitar. Misalnya saja untuk bronjong yang dipasang di tepi sungai, jika ada sampah-sampah kecil yang masuk ke dalam bronjong bersama dengan air sungai, tentu kekuatannya akan berkurang dan akan lebih mudah rusak. Arus sungai yang deras juga bisa mengikis batu-batu pengisi bronjong. Cara pemasangan dan pemeliharaan bronjong itu sendiri juga bisa mempengaruhi kekuatannya.
Kawat bronjong ada yang berukuran tebal sehingga harus dianyam menggunakan mesin dan ada juga kawat yang berukuran sedang sehingga masih bisa dianyam menggunakan tangan. Kawat yang bisa dianyam menggunakan tangan ini memiliki ketebalan 2,7 mm dengan tepian 3,4 mm. Kawat ukuran ini adalah yang paling sering digunakan untuk membangun rumah.
Keunggulan bronjong
Dibandingkan dengan konstruksi penahan lainnya seperti yang terbuat dari beton, bronjong memiliki beberapa keunggulan tersendiri. Pertama, bronjong bersifat fleksibel sehingga bisa mengikuti pergerakan tanah yang ada di bawahnya tanpa harus merusak konstruksi dasar.
Kedua, tumpukan batu-batu di dalam bronjong ini memungkinkan air untuk mengalir di sela-selanya sehingga tekanan tanah akan berkurang dan mengurangi resiko tanah longsor. Khususnya untuk bangunan yang berada di sekitar tebing. Ketiga, harga bronjong jauh lebih ekonomis dibandingkan dengan penahan dari beton. Kawatnya mudah didapatkan, begitu juga dengan batu-batu pengisinya. Harga yang ekonomis ini juga dipengaruhi oleh teknik pembuatan dan biaya pengiriman karena bobot kawat sangat ringan dibandingkan dengan beton.
Keunggulan berikutnya adalah bentuknya yang sederhana bisa dikerjakan tanpa menggunakan mesin berteknologi tinggi, cukup alat-alat pertukangan sederhana seperti tang dan keahlian tangan para tukang. Bobot dari kawatnya pun terbilang ringan sehingga mudah dibawa ke mana saja melalui medan apa pun.
Selain itu, kawat yang mudah dibentuk membuatnya lebih mudah diterapkan di mana saja dalam bentuk apa pun. Dibentuk lurus atau melingkar, tidak masalah. Ukurannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Terakhir dan yang paling penting, bronjong sangat ramah lingkungan karena batu alam yang digunakan sebagai bahan utamanya.
Kekurangan bronjong
Di dunia ini tidak ada satu hal pun yang sempurna, termasuk bronjong. Kekurangan bronjong adalah jika menggunakan kawat yang berbahan baja berlapis galvanis, maka bronjong  tidak cocok untuk digunakan pada area yang memiliki air dengan kadar garam tinggi atau kadar asam tinggi seperti tepi laut. Kekurangan berikutnya adalah konstruksi bronjong yang terkadang harus dibuat di lahan yang berukuran lebar karena jika dibuat dalam ukuran kecil, seringkali bronjong tidak bisa berfungsi untuk menahan longsor atau erosi dengan baik.
Penggunaan bronjong di era modern
Jika dulu bronjong dikenal sebagai pencegah longsor dan erosi, kini kehadiran bronjong dimanfaatkan sebagai dekorasi dari bagian bangunan. Bronjong bisa tampil apa adanya atau dimodifikasi. Sebagai modifkasi, bronjong bisa saja mengganti batu biasa menjadi batu warna-warni atau memilih batu dengan bentuk yang unik.
Kawat bronjong pun bisa diganti menggunakan kawat biasa yang terlihat lebih mengkilap atau memiliki warna tertentu. Motif anyaman lubang hexagon pun bisa diganti dengan motif kotak-kotak, segitiga, dan masih banyak lagi.
Beberapa dekorasi yang bisa kamu buat dengan menerapkan konsep bronjong ini di antaranya adalah pagar atau dinding untuk rumah. Kamu bisa juga membuat sebuah partisi berukuran rendah area luar ruangan. 
Tidak kalah menarik, cobalah membuat satu set meja dan kursi ala bronjong dengan bagian atasnya diberi permukaan halus yang nyaman diduduki. Furnitur ini sangat cocok diletakkan di taman karena tahan dari tetesan air hujan dan sinar matahari, berbeda dengan furnitur dari kulit, kayu atau busa yang mudah rusak jika diletakkan di luar ruangan.
Demikian serba-serbi terkait bronjong. Semoga bisa menambah pengetahuanmu atau bahkan memberikan kamu ide untuk membuat dekorasi rumah dari konsep bronjong. Cek juga artikel menarik seputar home and living di dekoruma, ya. Selamat mencoba!
Sumber : Kumparan
766 Views
 
Read More
  • admin
  • News
  • January 6, 2020

Jenis Gamping di Instalasi Gabion

Jenis Gamping di Instalasi Gabion Biasa Dipakai untuk Industri

Instalasi gabion di dekat Bundaran HI sempat jadi polemik karena diduga menggunakan terumbu karang yang dilindungi. Namun belakangan terjawab, yang digunakan adalah batu gamping kerangka, bukan terumbu karang. Batu gamping sendiri biasa dimanfaatkan untuk industri.

Polemik instalasi gabion ini bermula ketika pemerhati lingkungan Riyanni Djangkaru mempersoalkan material instalasi tersebut yang ternyata dari terumbu karang yang dilindungi. Hal ini dia ungkapkan lewat akun Instagram-nya @r_djangkaru seperti dilihat detikcom, Sabtu (24/8/2019). Postingan itu lantas menjadi viral.

Namun, Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati menyatakan instalasi gabion di Bundaran Hotel Indonesia tidak menggunakan material terumbu karang. Setelah dicek, lanjut Suzi, gabion dibuat dari batu gamping.

“Jadi menanggapi informasi selama beberapa hari ini tentang viral, penggunaan terumbu karang di instalasi gabion. Saya nyatakan itu tidak benar. Bahwa yang kita gunakan adalah batu gamping,” kata Suzi di lokasi instalasi gabion, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (25/8/2019)

Ahli Geologi UI, Asri Oktaviani, turut memberi penjelasan ilmiah terkait material gabion. Dia memaklumi jika orang menyangka material gabion adalah terumbu karang. Asri menyatakan batu yang digunakan merupakan batu gamping terumbu atau gamping kerangka.

“Jadi kemarin kan sempat ramainya dia terumbu karang ya. Kita mikirnya dia diambil di laut, terus hewan-hewannya pada mati. Jadi sebenarnya setelah tadi saya lihat, saya perhatikan ternyata dia itu batu. Batuan itu kita sebutkan itu batu gamping, batu gamping terumbu,” kata Asri di lokasi.

Asri mengatakan gamping terumbu berasal dari terumbu karang yang telah mati pada jutaan tahun lalu dan mengalami proses kristalisasi. Selanjutnya, batu gamping terumbu atau kerangka ini pun banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

“Posisinya pun sekarang bukan di pantai, tapi di gunung. Kalau tahu penambangan di Tuban, di Lamongan, di Gresik, nah itu dia pemanfaatannya seperti itu,” jelasnya.

 

Dimanfaatkan untuk Industri

Batu gamping memang dikenal sebagai batuan sedimen yang terbuat dari sendimentasi organisme yang mati jutaan tahun yang lalu. Mengutip buku ‘Batuan & Fosil’ karya Margaret Hynes, batu gamping berasal dari proses sendimentasi cangkang kerang, terumbu karang, dan organisme laut lainnya yang sudah menjadi fosil. Endapan ini lantas terakumulasi menjadi kandungan kalsium karbonat.

Meskipun berasal dari organisme laut, kini batu gamping justru banyak ditemukan di daerah pegunungan. Batu gamping ini bahkan membentuk gua-gua batu gamping.

Selain itu, batu gamping ini merupakan satu jenis mineral yang dimanfaatkan di sektor industri dan pertanian. Gamping ini kerap dipakai untuk bangunan, penstabil jalan raya, pengapuran, bahan keramik, industri kaca, pembuatan karbit, peleburan dan permurnian baja, bahan pemutih industri kertas pulp dan karet.

Selain itu, batu gamping ini juga dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan bahan baku semen. Pemanfaatan batu gamping untuk sektor ini pernah diteliti oleh oleh Ahmad Widia Santika dan Dedi Mulyadi. Penelitian tersebut dituangkan dalam tulisan berjudul ‘Geokimia Batugamping Daerah Montong Tuban, Jawa TImur’.

“Batugamping adalah salah satu bahan baku untuk pembuatan semen, selain batulempung, gypsum serta pasir silika dan pasir besi sebagai bahan tambahan. Dalam era pembangunan sekarang ini, kebutuhan akan semen selalu meningkat sesuai dengan laju pembangunan di seluruh wilayah Indonesia,” tulis mereka dalam karya yang terbit dalam jurnal Riset Geologi dan Pertambangan.

 

Tonton video Pemprov DKI: Instalasi Gabion Itu Batu Gamping Bukan Terumbu Karang:

 

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-4680983/jenis-gamping-di-instalasi-gabion-biasa-dipakai-untuk-industri

1,428 Views
 
Read More
  • admin
  • News
  • January 6, 2020

Anggaran Instalasi Batu Gabion

Anggaran Instalasi Batu Gabion di Bundaran HI Rp 150 Juta

Instalasi batu gabion di Bundaran HI menghabiskan anggaran Rp 150 juta. Instalasi Gabion ditempatkan di lokasi pemasangan Getah Getih.

“Sekitar Rp 150 juta,” ujar Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta, Suzi Marsita, Kamis (22/8/2019).

Instalasi batu gabion ditempatkan dalam bronjong/keranjang besar. Bebatuan ditumpuk lalu dipercantik dengan tanaman hias penyerap polutan. Tanaman ini, menurut Suzi, menggambarkan suasana alam atau natural di tengah metropolitan.

Suzi menyebut tiga bronjong atau keranjang besar batu disebut melambangkan air, udara, dan tanah yang menyelaraskan lingkungan.

“Ornamen batu yang digunakan diasumsikan sebagai kekuatan internal. Batu karang (sebagai) lambang kekuatan di tengah sapuan ombak, terikat dalam satu ikatan (yang) bisa dilambangkan kesatuan,” katanya.

Di sekitar keranjang besi ornamen batu juga terdapat pot-pot plastik berisi tanaman berbunga membentuk taman. Di lokasi, petugas Dinas Kehutanan masih merapikan tanah yang ada di sekeliling ornamen.

“Ini sedang kita bongkar dulu (pot tanaman), mau kita kasih tanah kita tanam, tadinya ditaruh aja (pot tanaman) ternyata cepet mati, Ini dari 16 Agustus malam, prosesnya buat sampai sebulanlah,” kata petugas bernama Daryana.

Instalasi Gabion disambut pejalan kaki, salah satunya Hendra. Dia mengaku tidak mempermasalahkan adanya ornamen batu tersebut. Namun, menurutnya, ornamen itu bisa lebih bagus jika disusun lebih rapi.

“Iya bagus sih, kurang rapi sih, lebih bagus lagi kalau rapi,” katanya.

 

 

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-4676367/anggaran-instalasi-batu-gabion-di-bundaran-hi-rp-150-juta

1,589 Views
 
Read More
  • admin
  • News
  • January 6, 2020

Bongkar Instalasi Batu Gabion

Pemprov DKI Bongkar Instalasi Batu Gabion untuk Perayaan Malam Tahun Baru

Pemprov DKI Jakarta membongkar instalasi batu gabion yang berada di dekat Bundaran HI. Kepala Dinas Kehutanan DKI Suzi Marsita mengatakan pembongkaran tersebut dilakukan untuk sementara.

“Iya, (dibongkar) sementara,” ujar Suzi saat dihubungi, Selasa (24/12/2019).

Suzi mengatakan pembongkaran instalasi gabion dilakukan tadi malam. “Tadi malam,” tutur Suzi.

Pembongkaran dilakukan untuk penyelenggaraan acara tahun baru. Nantinya, setelah tahun baru, instalasi gabion akan kembali dipasang.

“Untuk persiapan penyelenggaraan acara tahun baru, untuk warga Jakarta di Bundaran HI. Setelah itu, akan kembali lagi,” tuturnya.

 

Simak juga video Pemprov DKI: Instalasi Gabion Itu Batu Gamping Bukan Terumbu Karang:

 

 

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-4834514/pemprov-dki-bongkar-instalasi-batu-gabion-untuk-perayaan-malam-tahun-baru

1,302 Views
 
Read More
  • admin
  • News
  • January 6, 2020

Pastikan Naturalisasi Terus Berjalan

Pastikan Naturalisasi Terus Berjalan

Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan program naturalisasi sungai dan waduk masih terus berjalan. Anies menargetkan program tersebut selesai pada akhir 2019.

“Kita sedang dalam lima wilayah yang sedang dalam proses, mudah-mudahan akhir tahun ini selesai. Salah satunya adalah di koridor Kali Ciliwung, sampai dengan pintu air Istiqlal. Begitu kemudian juga di Kanal Banjir Barat. Juga ada percontohan dari proses ini,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).

Anies juga menjelaskan bahwa proyek sodetan Kali Ciliwung juga masih terus berjalan. Pihaknya masih berkomunikasi dengan warga terkait pembebasan lahan.

“Ya kemarin saya baru bicara dengan Pak Kepala BPN juga. Jadi nanti akan dilakukan komunikasi lebih jauh dengan masyarakat,” sebutnya.

Anies mengatakan proses pembebasan lahan tidak sederhana. Aspek legalitas tanah warga menjadi salah satu penyebabnya.

“Karena detailnya itu tidak sesederhana putusan itu. Di situ ada soal kepemilikan yang harus dituntaskan kita bicara dengan warga lagi soal itu. Nanti abis itu baru bicara pengukuran,” ucap Anies.

Seperti diketahui, naturalisasi sungai dicanangkan Anies pada awal tahun lalu. Program ini, disebutnya, akan mengembalikan fungsi sungai seperti aslinya.

“(Mengatasi banjir) salah satunya ada soal naturalisasi sungai. Bagaimana sungai itu bisa mengelola air dengan baik. Bagaimana mengamankan (air) tidak melimpah, tapi juga ekosistem sungai dipertahankan,” ungkap Anies di Pluit, Jakarta Utara, Rabu (7/2/2018).

Anies pun tidak mau ada betonisasi dalam naturalisasi. “Anda tidak ketemu betonisasi. Karena yang kita lakukan adalah naturalisasi,” sebutnya.

Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Rodia Renaningrum pada akhir 2018 mengatakan konsep naturalisasi tak berbeda jauh dengan normalisasi. Konsep naturalisasi tidak menggunakan turap tapi bronjong. Dia berharap penggunaan bronjong dapat mengembalikan ekosistem sungai dan waduk.

“Kalau naturalisasi itu bukan betonisasi. Pakainya batu bronjong, batu kali itu kan biota bisa hidup. cacing bisa masuk, ikan kecil bisa masuk,” urai Rodia.

 

 

Sumber berita : https://news.detik.com/berita/d-4528826/pastikan-naturalisasi-terus-berjalan-anies-targetkan-selesai-akhir-2019

930 Views
 
Read More
  • admin
  • News
  • January 6, 2020

Kawat Bronjong PT Jongka Indonesia

Kawat Bronjong PT Jongka Indonesia

Mengapa terdapat “Bronjong Murah” ? sering kali kita mendengar bronjong murah dan tentunya masyarakat atau pelanggan ingin membeli produk dengan harga yang murah tapi ingat kualitas perlu di pertanyakan apakah sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) dan apakah kualitas dari bahan baku kawat yang sudah berstandar mutu SNI / BS (bergalvanis tebal) ?

 

Bronjong dapat di produksi dengan 2 cara yaitu :

1. Bronjong anyam tangan (Tenaga Manusia)

Dengan menggunakan Anyaman Tangan Kawat bronjong dianyam berbentuk segi enam sama sisi dengan horizontal 8cm – 10cm dan vertical 10cm – 12cm, biasanya untuk bronjong yang dianyam dengan tenaga manusia, untuk membuat lubang dengan ukuran yang sama sukar dipenuhi sehingga pengawas harus ketat pada saat mengawasi penganyaman. Pangawasan juga perlu diperhatikan akan pelaksanaan pekerjaan bronjong dan kualitas kawat yang dipakai serta bronjong anyam tangan bahan kawat berlapis galvanis tipis sehingga mudah berkarat.

untuk bronjong buatan pabrik, karena dibuat dengan mesin maka akan dihasilkan bronjong dengan ukuran dan kualitas seragam. Setiap dua sisi yang sejajar harus saling berlilitan dengan sisi lubang bronjong yang letaknya bersebelahan, jumlah atau banyaknya lilitan kawat pada setiap lubang anyaman mempunyai pengaruh pula terhadap kekuatan bronjong yang lebih kuat atau bias di sebut lilitan yang di ikat mati sehingga ketika terdorong oleh batu yang menumpuk lilitan kawat tetap kuat.

 

2.Bronjong Kawat Buatan Pabrik (Tenaga mesin)

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang letaknya tidak terlalu terpencil serta dapat dicapai dengan kendaraan besar, dan jumlah bronjong yang diperlukan cukup banyak, pengadaannya bronjong akan lebih mudah apabila memesan bronjong siap pakai ke pabrik pembuat kawat bronjong, seperti di PT. JONGKA INDONESIA. Jika dibandingkan dengan bronjong kawat yang dibuat sendiri, maka bronjong kawat yang dibuat di pabrik akan lebih kuat, lebih rapi, baik bentuk maupun cara menganyam karena dibuat dengan mesin.

Terutama apabila bronjong yang diperlukan harus diberi lapisan pelindung karat (galvanis tebal), hasil anyaman yang dilakukan di pabrik akan lebih sempurna. Bronjong buatan pabrik pada umumnya berbentuk prismatis, dan mempunyai standar ukuran sendiri berdasarkan SNI (Standar Nasional Indonesia).

Untuk pekerjaan konstruksi yang akan menggunakan bronjong buatan pabrik, bentuk dan ukurannya harus disesuaikan dengan standar ukuran pabrik pembuatannya (customize). Biasanya harganya akan lebih mahal dibanding bronjong dengan ukuran standard, jika dibandingkan dengan bronjong yang dibuat berdasarkan keinginan pelanggan (customize), maka harga bronjong buatan pabrik akan sedikit lebih mahal, tetapi dengan kualitas bronjong yang telah berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia) dan ketahanan bronjong lebih lama serta kuat tarik kawat yang baik merupakan suatu kenyamanan dan keamanan bagi pelanggan yang menggunakan bronjong kawat pabrik sebagai proyek kontruksi di seluruh indonesia.

1,626 Views
 
Read More

Company Profile

https://www.youtube.com/watch?v=rhQEoSRcXOo

Search

Artikel dan Berita

  • Tangsel Siapkan Karung Pasir hingga Bronjong Antisipasi Tanggul Jebol
  • Bronjong Sungai Serang di Kulon Progo Ambles Seusai Banjir
  • Pascabanjir di Sorong, 4 Tanggul Rusak di Sungai Remu Mulai Diperbaiki
  • Bersama Masyarakat Anggota Satgas Pasang Bronjong
  • Bronjong Sebagai Penahan Longsor Hingga Bisa Dijadikan Dekorasi Rumah
  • Jakarta Banjir Terus
  • Jenis Gamping di Instalasi Gabion
  • Anggaran Instalasi Batu Gabion
  • Bongkar Instalasi Batu Gabion
  • Pastikan Naturalisasi Terus Berjalan
  • Kawat Bronjong PT Jongka Indonesia
  • Anggota Dewan Dimarahi Pekerja
  • Musim Hujan Pesanan Bronjong Meningkat
  • Pemasangan Bronjong di Donggala
  • Bronjong atau Gabion PT. Jongka Indonesia

Search Tags

bronjong bronjong dekorasi rumah bronjong di era modern bronjong kawat bronjong mesin bronjong modern bronjong murah bronjong pabrik bronjong pabrikasi bronjong sni distributor bronjong fungsi bronjong gabion gabion atau bronjong gabion manufacturer gabion pt jongka indonesia harga bronjong harga bronjong pabrikasi harga gabion harga kawat bronjong jual bronjong kawat kawat bronjong kegunaan bronjong manfaat bronjong pabrik bronjong pabrik gabion pabrik kawat bronjong pemasangan bronjong proyek bronjong pt jongka indonesia spesifikasi bronjong spesifikasi gabion spesifikasi kawat bronjong

Posts navigation

1 2 »

About Us

PT. Jongka Indonesia berdiri pada tahun 2005, berlokasi di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang – Banten. Perusahaan kami adalah salah satu perusahaan bronjong terbesar di Indonesia yang berfokus kepada produksi Bronjong Anyam Kawat yang mengacu kepada Standar Nasional Indonesia (SNI).

Contact Us

  • Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Blok M-22, Jl. Letjend Suprapto, Jakarta 10640
  • ( 021 ) 4288 9586 (hunting)
  • gabion@jongka.com
  • Monday-Friday : 09.00 - 17.00 WIB

Location Maps

© 2019 PT Jongka Indonesia | All right reserved.